
MADINA|wartapoldasu.com:Saat dikonfirmasi awak media, Rabu (5/4/ ruangan Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Dikdas Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pejabat tersebut menolak berikan jawaban.
Konfirrmasi awak media yakni terkait dengan adanya dugaan mahasiswa yang tergabung dari Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan Mandailing Natal (Komandan Madina). Berdasarkan unjuk rasa dari mahasiswa pada Senin, 3 April 2023 di kantor Dinas Pendidikan yang sekian kalinya terkait program test IQ yang dianggarkan dari dana BOS tahun 2023 yang diduga kuat menjadi ladang bisnis bagi segelintir oknum.
Robi Nasution dalam orasinya menyampaikan,”berdasarkan dari data yang kami kantongi terdapat 412 Sekolah Dasar dan 85 Sekolah Menengah Pertama yang akan menjadi objek test IQ tersebut yang dugaan anggarannya senilai tujuh milyar seratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah hanya untuk sebuah test IQ yang tujuannya tidak akuntabel.
Kabid Manager BOS Dinas Pendidikan bernama Fuad menyebutkan bahwa dirinya enggan dikonfirmasi, dengan alasan kerjaan banyak, namun awak media tetap bertanya, apakah anggaran Test IQ dimasukkan ke Arkas, kemudian Kabid Dikdas enggan memberikan jawaban dengan berkata,”kalau soal itu, kenapa rupanya kalau saya gak mau jawab,”ujar kabid.
Kemudian saat awak media menanyakan untuk memfoto Arkas tersebut, kabid menjawab, tidak bisa, ini aset negara, ngak boleh sembarang orang nengok, lalu awak media mempertanyakan tentang Kabid Dikdas jarang masuk dan sulit dikonfirmasi. Fuad menjawab, mana urusan saya, dia punya urusan sendiri, saya punya urusan sendiri.
Saat awak media meminta nomor telepon atau WA Kabid Dikdas untuk konfirmasi. “Sekarang udah kan tadi saya bilang, aku gak mau klarifikasi, kalau nomor kabid dikdas itu privasi kami untuk menjaga, kalaupun diminta samaku, ngak ada samaku,”kata Fuad(SH)