
WP – ACEH TAMIANG, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Aceh Tamiang kembali membuka layanan Kampung Tersipu atau Kampung Tertib Tuntas Administrasi Kependudukan.
Layanan jemput bola Adminduk ke tengah masyarakat ini secara perdana dibuka di Kampung Mekarjaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Sabtu (20/5/2023).
Petugas berada di kampung ini selama dua hari atau hingga Mnggu besok dengan memanfaatkan Kantor Datok Penghulu Kampung Mekarjaya. “Selama dua hari ini, kami menggunakan Kantor Datok Penghulu untuk membuka layanan adminduk,” ujarnya.
“Artinya proses pelayanan Adminduk dilakukan di sini, termasuk perekaman KTP elektronik,” kata Kepala Disdukcapil Aceh Tamiang, Adi Darma.
Dia menjelaskan, Kampung Tersipu merupakan program Disdukcapil Aceh Tamiang dalam memberikan layanan Adminduk dengan mendatangi langsung warga.
Cukup disadari, sebagian masyarakat kesulitan mengurus Adminduk karena keterbatasan waktu atau kesehatan. “Jadi melalui program ini, masyarakat kita yang tidak sempat atau mengalami keterbatasan fisik, bisa mengurus keperluan Adminduknya,” kata Adi.
Pada hari pertama, Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman terlihat memantau langsung proses pelayanan. Meurah Budiman menilai program ini sangat positif karena telah membantu masyarakat memiliki hak administrasi.
Namun Meurah Budiman mengingatkan agar proses pembuatan kartu identitas diri betul-betul diawasi untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.
“Jangan sampai ada NIK nya yang ganda, sehingga merugikan masyarakat kita,” kata Meurah Budiman. Meurah Budiman mengingatkan kelengkapan Adminduk ini sangat penting untuk mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari.
Dia mencontohkan ketiadaan KTP elektronik akan menghambat masyarakat melaksanakan ibadah umrah atau haji.
“Kalau alasannya jauh ke kantor dinas, hari ini kantor dinas dipindahkan semenetara ke sini. Jadi mari dimanfaatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Dukcapil Aceh Tamiang, Rahmat menambahkan, untuk tahun ini Kampung Tersipu dilaksanakan pada 25 kampung. Tiga kampung di antaranya merupakan hasil pemekaran di tahun 2022, yaitu Mekarjaya, Alurmentawak, dan Sumbermakmur.
“Kampung pemekaran ini menjadi prioritas karena masyarakatnya harus mengganti data identitas diri baru dari kampung induk ke kampung pemekaran,” kata Rahmat.
Hari pertama ini, diakuinya antusias masyarakat cukup tinggi karena hingga pukul 16.00 WIB, sudah hampir 800 orang yang datang. Layanan ini sendiri ditutup pada Sabtu (20/5/2023) pukul 18.00 WIB, dan dilanjutkan Minggu (21/5/2023) pagi.(Tim)