ACEH TAMIANG | WARTA POLDASU.COM – Pengelola objek wisata pemandian alam Kaloy, Aceh Tamiang diminta meniru Lubuk Badak di Aceh Tengah.
Peningkatan pengelolaan ini diharapkan bisa memberikan dampak positif perekonomian daerah, sekaligus mencegah terulangnya kejadian maut yang merenggut nyawa pengunjung. Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman menilai dua objek wisata ini memiliki karakteristik yang sama baik kondisi alamnya maupun kultur masyarakatnya.
Diketahui, penduduk Kaloy didominasi suku Gayo yang mencapai 60 persen.“Di Kaloy, 60 persen masyarakatnya bersuku Gayo. Ada kesamaan kultur. Jadi kita ingin, Lukup Badak yang dikelola Koperasi Wisata Alam Gayo menjadi tempat transfer knowledge,” kata Meurah Budiman, Kamis (20/7/2023). Meurah yang sudah beberapa kali berkunjung ke Kaloy juga menilai, alur sungai yang menjadi objek wisata Kaloy mirip dengan Lubuk Badak.
“Kaloy juga tidak kalah, sangat layak dijadikan pusat wisata arung jeram,” tambahnya.Untuk kepentingan transfer ilmu ini, secara khusus Meurah telah membawa Kadisparpora, Camat Tamiang Hulu dan Datok Peghulu Kampung Kaloy ke Lubuk Badak, Rabu (19/7/2023) kemarin. Rombongan ini bahkan sempat menjajal arung jeram yang menjadi andalan Lubuk Badak.
“Kita mau belajar tentang bagaimana pengelolaan arung jeram di sini. Karenanya, saya bawa serta Kadisparpora, Camat Tamiang Hulu, Datok Penghulu Kaloy, dan Pokdarwis supaya bisa menyerap langsung ilmu dan pengalaman dari pengelola di sini,” sambungnya. Rencananya wisata arung jeram di kawasan Tamiang Hulu akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kaloy. “Dan kita meminta dukungan dari Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo, untuk mau mengajarkan kita bagaimana cara mengelola dan mengembangkan wisata arung jeram ini. Karena kami nilai, di Takengon arung jeram sudah sangat maju,” terangnya.
Pemandian Kaloy merupakan objek wisata yang baru di-launching Pemerintah Kampung Kaloy pada 4 Juni 2023. Wisata ini menawarkan sumber air panas dan arus sungai deras yang dinilai layak menjadi arena arung jeram. Hampir setiap akhir pekan dan hari libur, objek wisata di wilayah hulu selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah.
Tingginya angka kunjungan ini sempat tidak diimbangi dengan kesiapan infrastruktur dan petugas keselamatan. Minimnya dukungan ini sempat merenggut korban jiwa. Informasi beredar, korban yang merupakan seorang pelajar tenggelam saat mendampingi temannya mencari toilet. (Tim)