
Batubara| Wartapoldasu.com – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, MA., Ph.D, bersama Wakil Menteri Kehutanan, dr. Sulaiman Umar Siddiq, melakukan kunjungan kerja ke kawasan Pantai Sejarah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Rabu (10/9/2025).
Kunjungan ini disambut hangat oleh Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, SH., M.Si dan Wakil Bupati Syafrizal, SE., M.AP dengan pemasangan tengkuluk dan kain songket sebagai tanda kehormatan khas Melayu.
Dalam rangkaian kegiatan, Menteri dan rombongan bersama Forkopimda Batu Bara serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provsu melakukan penanaman pohon mangrove, memanen kepiting bakau, hingga meninjau keberadaan burung-burung langka di kawasan tersebut.
Dalam dialog interaktif, Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi kepada Azizi dan Kelompok Tani Cinta Mangrove (KTCM) yang dinilai berperan besar menjaga kelestarian mangrove.
“Kami berusaha memberantas pembalakan liar, namun ini bukan hal mudah karena ada faktor ekonomi masyarakat.
Misalnya, kayu mangrove ditebang untuk dijadikan arang. Karena itu, kami mengajak masyarakat melestarikan hutan.
Pelestarian bisa memberi nilai ekonomi lebih besar jika dikembangkan sebagai wisata, seperti yang dilakukan di Pantai Sejarah ini,” ujar Menteri.
Bupati Baharuddin Siagian menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri dan Wamen Kehutanan.
Ia menegaskan, Pemkab bersama Forkopimda telah membentuk tim untuk menertibkan kepemilikan lahan pesisir, karena kawasan pantai dan hutan mangrove tidak boleh dimiliki pribadi.
Bupati juga memaparkan bahwa Pemkab Batu Bara telah menjalin kerja sama dengan berbagai yayasan pecinta mangrove, bahkan mempromosikan potensi kawasan ini ke mancanegara dengan mendatangkan mahasiswa asing.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa hutan mangrove di Pantai Sejarah memiliki nilai ekonomi tinggi, termasuk peluang perdagangan karbon yang dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat diharapkan menjadikan Pantai Sejarah Batu Bara sebagai destinasi ekowisata global sekaligus benteng pertahanan lingkungan hidup. (Zul)
- Editor : N gulo