
Langkat| Wartapoldasu.com – Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Sumatera Utara Densus 88 Anti Teror Polri menggelar kegiatan Capacity Building bagi seluruh Kepala SMA se-Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Acara ini berlangsung di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Cabang Dinas Wilayah II, dengan fokus utama memperkuat peran sekolah dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.
Kegiatan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan Teks Pancasila, mencerminkan semangat nasionalisme sejak awal.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II serta Kasatgaswil Sumut Densus 88 AT Polri.
Pemateri utama, Kombes Pol Dr. Didik Novi Rahmanto, S.I.K., M.H., menekankan pentingnya menjadikan sekolah sebagai benteng utama pembentukan karakter bangsa. Ada tiga strategi utama yang disampaikan.
1. Pendidikan Karakter Bangsa
2. Penegakan Sistem Moralitas
3. Pembelajaran Toleransi.
Dalam penyampaiannya, Kombes Pol Didik juga menegaskan.
“Indonesia adalah universe of diversity. Ideologi Pancasila adalah ideologi yang membuat bangsa Indonesia yang bhineka tetap berdiri tegak selama lebih dari 80 tahun.”
“Radikalisasi kini banyak menyusup melalui media sosial. Karena itu, perlu literasi positif dan penguatan wawasan kebangsaan agar kita bisa bersama-sama menangkalnya.
Pada sesi tanya jawab, Kepala SMA Negeri 1 Babalan, Purwito, mengajukan pertanyaan terkait langkah yang harus dilakukan apabila ditemukan siswa terpapar radikalisme.
Menjawab hal ini, Kasatgaswil Sumut Densus 88 AT menegaskan bahwa pihak sekolah dapat segera melaporkan ke Tim Cegah Satgaswil Sumut, Bhabinkamtibmas, atau kantor polisi terdekat untuk ditindaklanjuti secara tepat.
Sebagai kelanjutan, Satgaswil Sumut Densus 88 AT merencanakan program vaksin pencegahan IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme) yang akan diterapkan di seluruh SMA se-Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat daya tahan siswa dalam menghadapi infiltrasi ideologi berbahaya.
Dengan adanya kegiatan Capacity Building ini, sekolah diharapkan bukan hanya menjadi pusat pendidikan akademis, tetapi juga ruang tumbuhnya generasi bangsa yang toleran, berkarakter, dan cinta tanah air.
- Editor : N gulo