Madina| Wartapoldasu.com – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Jambur Tarutung, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kembali menjadi sorotan.
Hingga Senin malam (17/11/2025), tim media mendapati sejumlah alat berat jenis ekskavator masih bebas beroperasi di lokasi tersebut.
Padahal, sebelumnya Bupati Madina telah mengeluarkan imbauan tegas untuk menghentikan segala bentuk aktivitas PETI, ditambah lagi dengan isu adanya razia dari Mabes Polri yang sudah santer terdengar di tengah masyarakat.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas PETI masih berjalan lancar, seolah para pelaku memiliki “backing” kuat hingga tak tersentuh aparat penegak hukum (APH).
Jarak lokasi PETI dengan Polsek Kotanopan hanya sekitar 200 meter. Deru mesin ekskavator bahkan terdengar jelas hingga ke kantor polsek.
Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan besar: sejauh mana keberanian dan ketegasan APH dalam menindak aktivitas ilegal tersebut?
Rumor tentang turunnya tim Mabes Polri ke Mandailing Natal untuk menindak PETI juga telah diberitakan oleh sejumlah media online. Namun hal itu tampaknya tidak memberi efek gentar bagi oknum pengusaha tambang ilegal yang berdomisili di Kotanopan.
Aktivitas tetap berjalan bebas, sementara kerusakan lahan di Jambur Tarutung terus meluas. Kerugian negara juga tidak sedikit, mengingat keuntungan miliaran rupiah dari aktivitas PETI ini tidak memberikan kontribusi sepeser pun pada kas daerah.
Sangat disayangkan, APH dan pemerintah daerah dinilai belum menunjukkan nyali untuk menindak tegas pelaku PETI.
Tahun lalu, saat Kapolres Mandailing Natal melakukan penggerebekan di lokasi yang sama, ditemukan sejumlah alat hisap sabu. Namun hingga kini, tidak diketahui siapa pemilik barang tersebut.
Mencermati situasi yang semakin memperihatinkan ini, Aliansi Jurnalis Sikompak Madina mendesak agar Mabes Polri segera mengambil langkah nyata dalam pemberantasan PETI di Kotanopan, khususnya yang menggunakan alat berat jenis ekskavator.
Selain itu, mereka juga meminta agar dilakukan tes urine terhadap para toke tambang yang diduga kuat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Kami meminta kepada Bapak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk menurunkan tim yang benar-benar berani dan tegas dalam memberantas PETI di Kotanopan. Penegakan hukum tidak boleh pandang bulu,” tegas Koordinator Aliansi Jurnalis Sikompak Madina.
Jika APH berani bertindak, kata mereka, publik akan melihat siapa sebenarnya pemain tambang yang selama ini juga merangkap sebagai pemakai maupun pengguna narkoba. (Tim)
- Editor : N gulo
