Wartapoldasu.com – Jalan putus dan medan berat tidak pernah menghentikan langkah Brimob. Itulah yang terlihat pada Jumat (05/12/2025) ketika Personel Batalyon A Sat Brimob Polda Sumut.
Dipimpin Wadanki 3 IPTU Yauwardi, bersama relawan dari Yayasan Mapel Indonesia, bergerak menuju tiga desa yang terisolir akibat bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah: Desa Perambunan, Desa Simaninggir, dan Desa Bonan Dolok.
Saat banyak orang tak sanggup melintas, Brimob justru memulai perjalanan.
Tanah berlumpur setinggi mata kaki, bebatuan licin, dan rute naik-turun yang membahayakan menjadi “teman perjalanan” sepanjang pendistribusian bantuan.
Namun di balik setiap langkah yang berat, ada tekad yang tidak pernah goyah: menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan.
Setibanya di lokasi, mata warga berubah—dari gelisah menjadi lega.
Dari menunggu, menjadi tersenyum.
Dari bertahan, menjadi kembali punya harapan.
Setiap paket sembako yang diserahkan bukan sekadar barang logistik.
Itu adalah simbol bahwa negara hadir, bahwa Brimob selalu ada ketika masyarakat berada dalam situasi tersulit.
Relawan dan personel Brimob bahu-membahu membawa bantuan melewati jalur ekstrem, bahkan harus memikul sebagian logistik karena kendaraan tidak lagi mampu menembus medan.
Di tiga desa itu, yang terputus oleh keadaan namun tidak pernah dilupakan, Brimob Polda Sumut memastikan bahwa kehidupan tetap bisa berjalan.
Bahwa tidak ada masyarakat yang dibiarkan sendiri menghadapi bencana.
Pendistribusian berjalan lancar, penuh empati, dan meninggalkan jejak kepedulian yang dalam.
Brimob tetap di garda terdepan menguatkan, menyemangati, dan hadir bagi mereka yang membutuhkan.
- Editor : N gulo
