
Madina| Wartaloldasu.com – Warga bersama BPD tokoh masyarakat dan komite sekolah SD 288 Simpang bajole meminta Bupati Mandailing Natal agar mencopot dan memindah tugaskan NL sebagai kepala sekolah SD 288 Simpang Bajole ke tempat lain
Karena diduga NL sebagai kepala sekolah telah mencoreng dunia pendidikan, pada tanggal 17 Februari 2025 warga Simpang bajole menggrebek pasangan NL bersama guru honorer inisial FN yang di duga telah melakukan mesum di ruangan UKS SD 288 Simpang bajole.
Warga Simpang bajole bersama pemerintahan desa telah membuat surat keberatan kepada Bupati Mandailing Natal agar menonaktifkan NL sebagai kepala SD 288.
Namun Warga Simpang bajole menyampaikan pada media ini warga beserta pemerintahan desa telah membuat surat permohonan keberatan kepada Bupati Mandailing Natal agar sesegera mungkin mencopot dan memindahkan NL sebagai kepala sekolah SD 288 Simpang bajoleke tempat lain.
untuk menjaga ke kondusipan di Simpang bajole warga minta Bupati Mandailing Natal dan kadis pendidikan Mandailing Natal agar memindahtugaskan atau mencopot NL dan guru honorer dari SD 288 Simpang bajole karena NL dan FN di duga telah melakukan mesum di ruangan UKS SD 288 Simpang bajole, saat digerebek warga NL dan FN berada di ruangan UKS 17 Februari 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.
Menurut keterangan FN pada video yang sudah viral sudah sering melakukan perselingkuhan dengan kepala SD 288 NL di ruangan tersebut.
Menurut warga setempat NL dan FN telah mencoreng dan merusak nama baik dinas pendidikan Mandailing Natal serta coreng nama baik Simpang bajole serta kecamatan lingga Bayu khususnya Mandailing Natal yang dikenal dengan tempatnya para ulama dan kota santri.
Masih menurut warga kalau Bupati Mandailing Natal tidak segera mencopot dan menonaktifkan kedua orang tersebut kami tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi apabila NL dan fN datang ke kampung kami.
Kami tidak ingin guru dan kepala sekolah yang bejat, kami ingin guru yang bisa mendidik anak-anak kami dengan baik bukan berbuat mesum kalau ini dibiarkan bisa jadi akan menular kepada guru yang lain.
Masyarakat kami telah melayangkan secara resmi surat keberatan terhadap Bupati tanggal 25 Februari dan kami menunggu tindakan tegas dari Bupati Mandailing Natal “.Ucap warga.
- Editor : N gulo