Serdang Bedagai| Wartapoldasu.com – Upaya peningkatan mutu pendidikan nonformal di Kabupaten Serdang Bedagai kembali digelorakan.
Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Kesetaraan dan Tata Kelola PKBM, pemerintah daerah mempertegas komitmennya dalam memperkuat akses pendidikan bagi seluruh warga.
Bimtek yang berlangsung di Hotel Theme Park Pantai Cermin 27 Nopember2025 ini secara resmi dibuka oleh Ketua Panitia, Wagiatik, S.Pd., Pmd, dengan menghadirkan peserta dari berbagai PKBM di Kabupaten Sergai, tutor pendidikan kesetaraan, hingga narasumber tingkat nasional dan provinsi.
Kegiatan ini turut dihadiri berbagai unsur pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, di antaranya:
Perwakilan Bupati Serdang Bedagai, Drs. Akmal A.P., M.Si
Kabid PTK Dinas Pendidikan Sergai, Dahlan Siregar, S.T., M.AP
Kabid PAUD dan PNF, Nur Asiah Nst., S.Pd
Perwakilan Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai
Narasumber nasional, Drs. Fauzi Eko Prayono, M.Pd
Narasumber provinsi, Ir. Sarwo Edy, M.Pd.
Pelaksanaan Bimtek ini merujuk pada sejumlah regulasi penting bidang pendidikan kesetaraan, antara lain:
Permendiknas No. 3 Tahun 2008
Permendiknas No. 44 Tahun 2009
Permendikbud No. 1 Tahun 2023
Juknis Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan.
Regulasi tersebut menjadi pedoman untuk memastikan pendidikan kesetaraan memiliki standar yang setara dengan pendidikan formal.
Perwakilan Bupati dalam sambutannya menegaskan bahwa PKBM merupakan wadah strategis bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses pendidikan formal.
> “PKBM memberi kesempatan belajar bagi warga yang putus sekolah maupun yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Pemerintah mendorong agar tata kelola PKBM semakin akuntabel, transparan, dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap memperkuat kolaborasi antar lembaga demi terciptanya layanan pendidikan kesetaraan yang semakin efektif dan tepat sasaran.
Dalam sesi pemaparan materi, narasumber nasional Drs. Fauzi Eko Prayono, M.Pd, menekankan pentingnya akuntabilitas pengelolaan PKBM.
> “Dana BOSP kesetaraan jumlahnya besar, bahkan dua kali lipat dari pendidikan formal. Karena itu harus dikelola secara tepat sasaran dan transparan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masih banyak ditemukan data peserta didik yang belum lengkap di beberapa PKBM.
Mengenai metode pembelajaran, Fauzi menggarisbawahi bahwa fleksibilitas PKBM adalah keunggulan yang perlu dimanfaatkan secara tepat.
> “Belajar di luar kelas boleh, namun harus disertai dokumentasi. Meski fleksibel, tetap saya sarankan ada sesi tatap muka minimal satu hingga dua jam untuk menjaga kualitas,” tambahnya.
Panitia menegaskan empat tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini:
1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di PKBM.
2. Mensosialisasikan kebijakan terbaru terkait Kurikulum Merdeka dan TKA.
3. Meningkatkan kompetensi pengelola dan tutor.
4. Menjamin standar pendidikan kesetaraan setara dengan sekolah formal.
Kegiatan Bimtek ini diharapkan menjadi momentum penting bagi seluruh PKBM di Serdang Bedagai untuk semakin profesional, inovatif, dan adaptif dalam menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat.
Dengan dukungan pemerintah, narasumber nasional, serta kolaborasi lintas sektoral, PKBM diharapkan mampu menjadi pilar kuat dalam mewujudkan pendidikan inklusif tanpa batas.( Baem Siregar )
- Editor : N gulo
