
Paluta| Wartapoldasu.com – Aksi mengerikan dialami seorang wartawan berinisial ST di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Ia nyaris menjadi korban pengeroyokan brutal sekelompok orang saat melintas di Dusun Siholbung, Desa Pamuntaran, Kecamatan Padang Bolak Julu, Kamis (25/09/2025).
Peristiwa ini bukan sekadar kasus pengeroyokan biasa. Di balik insiden tersebut, mencuat dugaan keterlibatan sindikat mafia BBM bersubsidi yang selama ini diduga beroperasi diam-diam di wilayah tersebut.
Aksi Pengeroyokan di Jalanan,”ST menceritakan, kejadian bermula ketika dirinya berhenti sejenak di pinggir jalan. Dua orang tak dikenal tiba-tiba menghampiri dengan gerak-gerik mencurigakan.
Tak lama berselang, seorang pria bernama Parto langsung mengamuk dan menyerang mobil ST.
“Keluar kau, kubunuh kau!” bentak Parto sambil berusaha membuka pintu mobil dan memukul dari celah kaca yang sedikit terbuka.
Merasa nyawanya terancam, ST terpaksa tancap gas. Namun bukannya aman, segerombolan orang dengan sepeda motor dan sebuah mobil Avanza silver justru mengejarnya.
Aksi kejar-kejaran menegangkan pun terjadi hingga ST berhasil meloloskan diri.
Tercium Bau Mafia BBM, “Insiden ini membuka dugaan kuat adanya praktik mafia BBM bersubsidi di Paluta. Informasi yang beredar menyebutkan lokasi kejadian merupakan titik transaksi ilegal “kencing minyak” solar dan pertalite.
Modusnya, BBM dari truk tangki Pertamina diduga diturunkan ke jerigen lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Praktik curang ini jelas merugikan negara sekaligus menyengsarakan masyarakat yang seharusnya berhak menikmati BBM subsidi.
Muncul pertanyaan besar, “siapa sebenarnya aktor di balik bisnis haram ini? Benarkah ada oknum aparat atau pihak tertentu yang membekingi sehingga berani bertindak brutal terhadap seorang jurnalis?
Desakan Publik: Bongkar Mafia BBM, Kasus ini kini telah dilaporkan ke Polsek Padang Bolak.
Publik menanti langkah tegas kepolisian, bukan hanya untuk menangkap pelaku pengeroyokan, tetapi juga mengusut tuntas jaringan mafia BBM subsidi di Paluta.
Apalagi, korban dalam kasus ini adalah seorang wartawan yang dilindungi undang-undang. Jika dibiarkan, peristiwa ini bisa menjadi preseden buruk dan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Masyarakat mendesak agar aparat bertindak cepat, membongkar sindikat “kencing minyak” hingga ke akar-akarnya, dan memastikan hukum benar-benar berpihak pada rakyat. (Irul Daulay)
- Editor : N gulo