Jakarta| Wartapoldasu.com – Empat organisasi besar nasional menabuh sekaligus meluncurkan “Gong Rakyat Melawan Korupsi” bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2025, sebagai simbol gerakan rakyat untuk melawan korupsi dan menyiapkan Generasi Emas 2045.
Tokoh Madura Kanjen Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal menyebut, semangat pemuda masa kini tidak cukup hanya dengan jargon Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, tetapi perlu ditambah satu tekad baru: Melawan Korupsi.
> “Korupsi telah membuat generasi muda menjadi korban keserakahan. Akibatnya, pengangguran meningkat dan moral bangsa tergerus,” tegas Jusuf Rizal di Jakarta.
Empat organisasi yang menggagas gerakan tersebut adalah.
1. LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) – konsisten selama 20 tahun sebagai penggiat anti korupsi.
2. Ormas Madas Nusantara (Masyarakat Madura Asli).
3. FSPTSI (Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia).
4. PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia).
Menurut Jusuf Rizal, yang dikenal sebagai penggiat anti korupsi asal Pamekasan, kondisi Indonesia saat ini telah memasuki fase “darurat korupsi”.
> “Korupsi terjadi di semua lini, dari desa hingga kota, dari legislatif, eksekutif hingga yudikatif. Virus korupsi telah menyerang sendi-sendi negara,” ujarnya.
Ia menilai, pemberantasan korupsi selama era pemerintahan sebelumnya gagal, sehingga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
> “Revolusi mental justru melahirkan SDM korup. Hutang menumpuk, kekayaan bangsa dijadikan pesta pora oligarki koruptor,” katanya.
Pada momentum Sumpah Pemuda 2025 ini, keempat ormas tersebut menegaskan tekad untuk menggelorakan perlawanan rakyat terhadap korupsi.
“Tepat 28 Oktober 2025, Gong Rakyat Melawan Korupsi kita tabuh. Rakyat harus menjadi mata dan telinga untuk mengawasi potensi korupsi di mana pun.
Rampas aset para koruptor, karena mereka benalu negeri,” tegas Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA dan Ketum Ormas Madas Nusantara.
Ia menambahkan, jika Indonesia ingin melahirkan Generasi Emas 2045, maka generasi muda harus dibentuk dengan mental anti korupsi.
> “Percuma punya bonus demografi kalau mentalnya korup. Itu bukan generasi emas, tapi generasi cemas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jusuf mengingatkan bahwa bangsa Indonesia harus waspada terhadap berbagai pengaruh luar yang berpotensi melemahkan ideologi dan moral generasi muda melalui gaya hidup hedon, judi, narkoba, dan perilaku koruptif.
> “Jangan tertipu dengan penampilan sederhana tapi kebijakannya korup. Sepuluh tahun terakhir ini, korupsi bukan lagi miliaran, tapi sudah mencapai ribuan triliun,” katanya.
Jusuf Rizal menegaskan, empat organisasi kerakyatan tersebut mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya.
“Jika Presiden Prabowo berani melawan korupsi, rakyat harus mendukung. Indonesia tidak butuh koruptor penghisap kekayaan negara,” pungkasnya. (Tim)
- Editor : N gulo
