
Jakarta| Wartapoldasu.com – Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) soroti dan menegaskan pentingnya pasokan gas yang stabil dan kompetitif sebagai kunci keberlanjutan industri hilirisasi logam nasional.
Penegasan ini disampaikan dalam ajang Pertagas Integrated Pipeline and Energy Summit (PIPES) 2025 yang digelar oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina.
Kegiatan tersebut, mengangkat tema “Balancing Market Needs and Strengthening National Energy Sovereignty”, forum ini menjadi wadah strategis untuk menyelaraskan kepentingan industri dan kedaulatan energi nasional.
Direktur Operasi Inalum, Ivan Ermisyam, dalam sesi pleno menjelaskan bahwa biaya energi merupakan komponen terbesar dalam proses produksi logam.
Oleh karena itu, perusahaan terus mengupayakan efisiensi melalui pemanfaatan gas pipa untuk mendukung rencana ekspansi pabrik di Kalimantan.
“Keberlanjutan industri hilirisasi sangat tergantung pada pasokan gas yang terjamin dan efisien secara harga.
Ini menjadi krusial agar ekspansi kami berjalan kompetitif dan berdaya saing,” ujar Ivan. Selasa (1/7/25).
PIPES 2025 dihadiri oleh berbagai pelaku industri energi dan manufaktur nasional, memperkuat komitmen untuk membangun sinergi antara sektor hulu dan hilir energi.
Forum ini juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis untuk mencapai kemandirian energi nasional.
Pertagas, sebagai penyelenggara, menekankan peran infrastruktur gas dalam mendukung pertumbuhan industri serta menjaga kesinambungan suplai energi domestik.
Melalui forum ini, Pertagas turut mendorong terwujudnya ekosistem energi yang berkelanjutan, efisien, dan berpihak pada industri nasional.
PIPES 2025 menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, dalam rangka memastikan Indonesia tidak hanya mandiri secara energi, tetapi juga tangguh menghadapi dinamika pasar global. (Zul)
- Editor : N gulo