Wartapoldasu.com – Sejumlah insiden mewarnai pertandingan antara Kesebelasan PS. Sania Kuala Tanjung melawan Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) dalam lanjutan babak penyisihan Piala INALUM 2025.
Yang digelar di Lapangan Utama Sepak Bola Tanjung Gading Kelurahan Perkebunan Siparepare Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, Jumat sore 24 Januari 2025.
Laga pertandingan PS. Sania Kuala Tanjung melawan Pemkab Sergai mulai babak pertama hingga berakhirnya babak kedua berlangsung dalam tempo yang tinggi dan penuh dengan drama permainan yang mendebarkan jantung penonton.
Permainan cepat yang diperagakan kedua kesebelasan membuat pertandingan semakin menarik untuk disaksikan.
Kedua kesebelasan saling serang dan saling menunjukkan skill individu pemainnya sehingga memukau penonton.
Kerja sama yang padu serta kombinasi umpan pendek dan panjang yang cukup terukur membuat barisan pertahanan kedua kesebelasan terpaksa harus jatuh bangun guna menghadang serangan lawan.
Dalam pertandingan yang sangat dramatis tersebut, PS. Sania selaku juara bertahan unggul lebih dulu pada menit ke-9 setelah pemainnya bernama Khairul Salim nomor punggung 22 mampu membobol gawang Pemkab Sergai yang dijaga Nazri Khalid Siregar nomor punggung 20 sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0 untuk kemenangan PS. Sania.
Tertinggal 0-1, memotivasi para pemain Pemkab Sergai untuk meningkatkan intensitas serangan. Selang 12 menit tepatnya pada menit 21, giliran Pemkab Sergai yang berhasil membobol gawang PS. Sania yang dijaga Tomi Suharto.
Lewat tendangan pojok (cornel), Pemkab Sergai akhirnya mampu menyamakan skor menjadi 1-1 melalui pemain depan mereka bernama Fahran Nauli Nainggolan nomor punggung 2. Kedudukan imbang 1-1 membuat kedua tim saling berjibaku untuk menambah kemenangan.
Baik PS. Sania maupun Pemkab Sergai harus menang jika ingin lolos ke babak semifinal.
Kondisi itu membuat pertandingan kedua kesebelasan berlangsung dalam situasi yang “panas”. Permainan keras menjurus kasar tidak dapat dihindarkan.
Pelanggaran pelanggaran dilapangan pun sering terjadi yang membuat pemain kedua kesebelasan saling terjatuh dan banyak yang mengalami cedera.
Pada menit ke-38 terjadi keributan antara penjaga gawang PS. Sania dengan pemain depan Pemkab Sergai yang ditengarai terjadi akibat pemain depan Pemkab Sergai melakukan pelanggaran terhadap penjaga gawang PS. Sania Tomi Suharto nomor punggung 23.
Tidak terima dengan perlakuan pemain depan Pemkab Sergai, Tomi agak terpancing emosinya dan mendorong pemain depan Pemkab Sergai tersebut hingga terjatuh.
Melihat kejadian itu, para pemain Pemkab Sergai lainnya tersulut api emosinya sehingga wasit terpaksa harus menghentikan pertandingan untuk beberapa menit.
Berkat arahan dari masing masing tim official akhirnya pertandingan babak pertama kembali dilanjutkan.
Memasuki babak kedua, permainan kedua kesebelasan tetap dalam ritme yang cepat dan saling serang.
Hal ini mengakibatkan terjadinya banyak benturan diantara sesama pemain.
Bermula dari pelanggaran yang dilakukan pemain PS. Sania terhadap salah seorang pemain Pemkab Sergai pada babak kedua, insiden ribut diantara pemain kembali terjadi.
Tidak puas dengan keputusan wasit memberi kartu merah terhadap salah seorang pemainnya, Tim official dari kesebelasan Pemkab Sergai mengajukan protes keras.
Sikap tim official Pemkab Sergai tersebut ternyata menyulut emosi tim official PS. Sania.
Keributan antara kedua tim nyaris terjadi tapi berkat kesigapan petugas pengamanan dan panitia penyelenggara akhinya tim official kedua kubu berhasil ditenangkan.
Setelah situasi dapat dikendalikan serta relatif aman, Wasit Suci Effendi melanjutkan pertandingan babak kedua , permainan kedua kesebelasan tetap dalam tempo yang tinggi.
Saling serang pun terus dilakukan sehingga jalannya pertandingan semakin menegangkan.
Pada menit ke-89 melalui serangan sporadis yang dibangun anak anak PS. Sania, pemain pengganti PS. Sania bernama Fadly Reza Prasetia nomor punggung 32 mampu menjebol gawang Pemkab Sergai setelah menerima umpan datar dari rekannya dan tanpa berpikir panjang lagi.
Ia langsung menendang bola ke arah sudut kiri gawang Pemkab Sergai dan bola masuk sehingga merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk kemenangan PS. Sania, Sampai berakhirnya babak kedua skor 2-1 tetap tidak berubah.
Dengan kemenangan 2-1 atas lawannya Pemkab Sergai, maka peluang PS. Sania untuk melaju ke babak semifinal semakin terbuka karena mereka tinggal menyisakan 1 (satu) pertandingan lagi yaitu melawan tim lemah Pemko Siantar.
Wartawan Tabloid warta Poldasu yang langsung meliput pertandingan PS. Sania vs Pemkab Sergai melaporkan bahwa selama pertandingan Wasit Suci Effendi mengeluarkan 4 (empat) kartu kuning dan 1 (satu) kartu merah.
Keempat kartu kuning tersebut masing masing 3 (tiga) untuk pemain PS. Sania dan 1 (satu) kartu kuning lagi untuk pemain Pemkab Sergai.
Sedangkan 1 (satu) kartu merah diberikan Wasit untuk pemain Pemkab Sergai.
Pada pertandingan sore tadi, Kesebelasan PS. Sania memakai kostum baju berwarna kuning kombinasi hijau, celana berwarna hijau, dan kaus kaki berwarna hijau.
Sementara itu Kesebelasan Pemkab Sergai menggunakan kostum baju berwarna putih kombinasi hijau, celana hijau, dan kaus kaki berwarna putih. (Zul)