Belawan| Wartapoldasu.com – PT Prima Multi Terminal (PMT), anak perusahaan Pelindo Group, menunjukkan kepeduliannya terhadap para korban banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan kebutuhan pokok dikirimkan tidak hanya untuk karyawan yang turut terdampak, tetapi juga untuk masyarakat di sejumlah wilayah yang masih kesulitan mendapatkan pasokan logistik.
Bantuan disalurkan melalui koordinasi dengan warga di sekitar lokasi bencana, terutama di daerah berakses terbatas, agar tepat sasaran di tengah situasi darurat yang masih berlangsung.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo, Dwi Fathan Lilyana, yang meninjau langsung kondisi karyawan PMT di Belawan pada Jumat (5/12), menegaskan pentingnya kehadiran perusahaan di masa krisis.
“Dalam kondisi sulit ini perusahaan harus hadir di antara bapak dan ibu semua untuk meringankan penderitaan. Selama ini bapak dan ibu yang membuat perusahaan bisa berjalan,” ujar Lilyana.
Usai peninjauan, Lilyana bersama manajemen Regional 1 Pelindo mengunjungi rumah-rumah karyawan yang masih terendam banjir. Di beberapa titik, mereka melihat langsung kerusakan rumah yang cukup parah.
Selain kepada karyawan, PMT juga menyalurkan bantuan ke Desa Landuh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, di mana sejumlah warga masih bertahan di pengungsian setelah rumah mereka roboh akibat terjangan banjir dan longsor.
Direktur Utama PMT, Rudi Susanto, menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat dukungan kemanusiaan.
“Kami berkomitmen meringankan beban masyarakat terdampak bencana. PMT terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan agar bantuan tersalurkan dengan cepat,” katanya.
PMT mengirim berbagai kebutuhan dasar, mulai dari paket sembako, makanan siap saji, hingga air minum. Nilai bantuan dipastikan bertambah seiring distribusi yang masih berlangsung.
Penyaluran ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Rudi berharap bantuan tersebut dapat membantu warga memasuki masa pemulihan, terutama bagi mereka yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Sementara itu, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak bencana di tiga provinsi tersebut sangat besar.
Hingga Kamis, jumlah korban meninggal mencapai 969 orang, dengan ratusan lainnya masih hilang.
Di Sumatera Utara: 338 meninggal, 138 hilang
Di Sumatera Barat: 238 meninggal, 93 hilang
Di Aceh: 391 meninggal, 31 hilang. (usman)
- Editor : N gulo
