
Madina| Wartapoldasu.com – Krisis sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Desa Batang Gadis, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kini kian memprihatinkan. 04/10/25
Tumpukan sampah menggunung, menebar bau menyengat, dan menjadi sarang lalat serta serangga yang mengancam kesehatan warga sekitar.
Warga menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina terkesan tidak serius menangani persoalan ini. Bahkan, mereka menuding pihak dinas seolah melakukan pembiaran terhadap kondisi lingkungan yang semakin buruk tersebut.
Pantauan jurnalis Wartapoldasu, Ali Monang Nasution, pada Rabu (1/10/2025) di lokasi TPA menunjukkan pemandangan yang memprihatinkan.
Gunungan sampah terlihat berserakan tanpa penanganan, sementara bau busuk menyengat udara hingga ke pemukiman warga.
Seorang petugas lapangan, Saparuddin, mengaku bahwa mereka tidak memiliki wewenang lebih dalam mengatasi situasi ini.
> “Kami hanya bertugas menjaga lokasi dan mengatur keluar masuknya truk sampah. Soal pengolahan, kami tidak tahu. Alat berat DLH sudah rusak, jadi sampah tidak bisa diratakan,” ujar Saparuddin.
Pernyataan ini dibenarkan oleh rekan kerjanya di lokasi yang menyebutkan bahwa alat berat milik DLH telah rusak selama berbulan-bulan tanpa ada tanda-tanda perbaikan.
Keluhan juga datang dari warga sekitar yang mengaku sudah tidak tahan dengan kondisi tersebut.
> “Setiap kami lapor ke DLH, jawabannya sama: alat rusak. Tapi tidak pernah ada tindakan nyata. Lalat sudah masuk ke rumah, bau busuk tidak tertahankan, anak-anak mulai sakit. Ini bahaya, apalagi sebentar lagi musim hujan,” ujar seorang warga dengan nada kesal.
Masalah sampah ini, kata warga, bukanlah hal baru. Bahkan, persoalan serupa sudah pernah viral di media sosial. Namun, DLH dinilai hanya bergerak sesaat tanpa ada perbaikan jangka panjang.
> “Kalau sudah viral baru mereka datang. Tapi setelah itu, kembali seperti semula. Kami butuh solusi, bukan janji,” tambah warga lainnya.
Kepala Desa Batang Gadis yang ditemui di kediamannya juga membenarkan keluhan warganya.
Ia menyebut laporan mengenai kondisi TPA sudah berulang kali disampaikan kepada DLH Madina.
> “Sudah sering kami laporkan, tapi hasilnya nihil. Semuanya hanya omongan, tidak ada tindakan nyata,” tegas Kepala Desa.
Ia berharap DLH segera memperbaiki alat berat dan melakukan penanganan serius agar tumpukan sampah tidak semakin menumpuk dan membahayakan kesehatan warga.
Warga kini mempertanyakan kinerja dan keseriusan Kadis DLH Madina yang dianggap tidak tanggap dalam menyelesaikan masalah ini.
> “Empat bulan alat berat rusak tanpa perbaikan, itu bukan alasan — itu kelalaian. Kalau Kadis DLH tidak mampu cari solusi, lebih baik mundur saja,” ujar warga dengan nada kecewa.
Warga berharap pemerintah daerah turun tangan langsung untuk meninjau kondisi di lapangan dan memastikan persoalan sampah ini mendapat solusi nyata, bukan hanya janji yang tak pernah ditepati. (Am Nasution)
- Editor : N gulo