
Simalungun| Wartopoldasu.com – Penjaringan Perangkat Nagori Purwodadi, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, menyisakan polemik bagi warga Nagori Purwodadi, khususnya Maujana selaku Badan Permusyawaratan Desa.
DI mana salah satu tugas dari Maujana, berkolaborasi dengan Pangulu, untuk kemajuan Nagori dari segala Aspek, serta menampung Aspirasi Masyarakat terkait hal – hal permasalahan yang ada di Nagori.
Hal tersebut tidak tampak di Pemerintahan Nagori Purwodadi. Hubungan Pangulu dengan Maujana jauh dari kata harmonis.
Hal ini di buktikan dengan ketidak hadiran Pangulu saat di undang oleh Maujana untuk di minta keterangan mengenai proses Penjaringan Perangkat Nagori dan dugaan Pungli yang di bebankan kepada peserta calon perangkat Nagori, sebesar Rp, 2 juta /orang.
Berdasarkan laporan masyarakat tersebut, Ketua Maujana Adelbert Damanik menyampaikan undangan kepada Pangulu, untuk di ketahui kebenaran laporan masyarakat tersebut.
Namun sangat di sayangkan Pangulu Nagori Purwodadi Suyanto seakan tidak perduli dan mengabaikan undangan Maujana, “ini undangan yang ke tiga kali bang” ujar Adelbelrt Damaik kepada Wartapoldasu di Kantor Pangulu Purwodadi. Undangan kita sampaikan kepada Pangulu pada hari ini Jum,’at, tanggal (07/03/2025), pukul 10.00 wib, bertempat di kantor Pangulu namun Pangulu siang hari tidak hadir.
Undangan pertama dan ke dua juga sudah kita sampaikan, namun tidak di hadiri oleh Pangulu sambung Adelbert Damanik. Melihat Pangulu yang tidak perduli dengan permasalahan yang ada di Nagori, dan surat undangan yang di sampaikan Maujana terkesan di abaikan maka kami Maujana Nagori Purwodadi sepakat akan menyampaikan masalah ini ke Bupati Simalungun, dan Dinas DPMPN ( Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Nagori ) tegas Adelbert Damanik.
Di hari dan waktu yang sama Ketua Panitia Penjaringan Perangkat Nagori Purwodadi Indra Darmanto menjelaskan “awal proses Penjaringan Perangkat Nagori, pertama Panitia Penjaringan membuat seleksi untuk ujian peserta. Ada tiga item,
1. Pihan berganda A,B,C, sebanyak 50 soal.
2. Pratek Komputer, membuat XL.
3. pratek cakap berbicara, tentang menjabarkan RKP (Rencana Kegiatan Pembangunan), kerena yang di cari Kader Perencanaan Pembangunan, terang Indra Darmanto.
Setelah selesai ujian, kami Panitia Penjaringan ada 5 orang, berhubung yang satu sakit, jadi 4 orang kami yang melaksanakan Plano yaitu pada tanggal (15/01/2025).
Kami masing masing Panitia memberi Nilai peserta. Setelah di total hasil nilai dari ujian yang kami berikan terpilihlah satu nama sebagai pemenang calon Perangkat Nagori atas nama Nella.
Selanjutnya kami Panitia membuat berita acaranya, dan kita umumkan kepada masyarakat nama pemenangnya, namun ironisnya panitia yang 4 orang tidak mau menandatangani berita acara, dengan alasan tidak mengetahui soal ujian yang dan seolah olah ada kecurangan dengan membocorkan soal ujian kepada salah satu peserta ujian” ujar Indra Darmanto.
Akhirnya masalah ini saya sampaikan kepada Pangulu Suyanto dan esok harinya saya menerima surat keberatan dengan hasil Plano. Surat keberatan tersebut di tandatangani 5 orang Panitia Penjaringan, padahal yang hadir saat pelaksanaan penjaringan cuma 4 orang” tutur Indra Darmanto.
“Saya sampaikan permasalahan ini kepada kepada Pangulu, dan meminta mereka untuk membuktikan terkait apa yang mereka tuduhkan kepada saya dan ternyata mereka tidak bisa membuktikanya kata Indra. Yang lebih parah lagi saya di bilang mengundurkan diri dari Ketua penjaringan, “saya tidak pernah mengundurkan diri dari Ketua Panitia Penjaringan, ” tegas nya.
Saat di singgung mengenai kutipan / Pungli yang Rp, 2 juta / orang Indra Darmanto mengakui hal tersebut. Saat itu Ibu Mariati Kaur Pembangunan mengatakan” besok saat Penjaringan harus ada 2 juta, lalu saya jawab ” kita bukan tidak mau kasi, kita kan belum gajian semua, kita juga gak ada biaya, awalnya kan Rp, 200.rb, kok jadi Rp, 2 juta bu.
Tolong sampaikan kepada Pangulu, untuk hari ini kita tidak punya uang Rp, 2 juta, lagian uang itu untuk apa” kalau untuk beli nasi berapa sih ” jawab Indra Darmanto.
Akhirnya uang tersebut kami serahkan, dan saat penyerahan tersebut ada salah satu wartawan yang sedang meliput, dan videokan saat saya menyerahkan uang kepada Ibu Mariati tutup Indra Darmanto.
Untuk mengali kebenaran informasi yang yang berkembang Awak Media mencoba menghubungi Pangulu Suyanto, lewat panggilan WhatsApp no pangulu dalam OFF/ mati tidak aktif. Begitu juga ngan pesan WhasApp tidak di balas.
Camat Pematang Bandar Pahot Siregar saat di datangi oleh Awak Media di kantor Camat Pematang Bandar tidak berada di tempat.
Salah satu Staf kantor camat mengatakan bahwa Camat lagi di lapangan bang ujarnya. (Mariono)